RSS

Pages

American Stuff


Pada akhirnya, setelah satu minggu lebih 4 hari gue ga ngepost apa-apa di blog, gue seneng banget bisa ketemu sama komputer sekolah dan mulai lagi untuk membahas hal-hal yang ganjil (lo kata dunia lain?) yang bisa gue bandingin antara Amerika dan Indonesia.

Sebelumnya kenapa gue ngga nulis apa-apa selama seminggu lebih, itu karena gue lagi menikmati Spring Break, atau liburan di awal musim semi. Ada satu hal yang ganjil di awal musim semi pertama gue yaitu, turunnya badai salju di hari pertama musim semi (ini langit apa lupa liat kalender apa gimana gue juga bingung?). Walaupun di Indonesia ngga ada yang namanya musim semi, tapi gue ngga bego-bego amat, gue tau apa yang seharusnya terjadi di awal musim semi. Di awal musim semi tuh seharusnya para orangtua memberikan angpao kepada anak-anaknya, nonton barongsai, dan makan-makan (ini musim semi apa tahun baru imlek?). Haha, ngga gue bercanda. Lo tau otak gue emang udah aga condong ke samping alias miring bin tidak waras (naudzubillah, gue bohong ko, gue normal). Yang bener guys, awal musim semi tuh seharusnya menjadi musim dimana pohon-pohon yang gundul, kembali berkembang dan menghiasi jalanan. Tapi yang terjadi di daerah kota gue, itu malah turun salju selama 3 hari dan tebelnya mencapai 12 sentimeter pada hari kedua.

Oke, kembali ke judul. Ngomongin masalah "American Stuff" atau barang-barang yang ada di Amerika dan membandingkannya dengan barang-barang produksi Indonesia, menurut gue merupakan salah satu topik yang sangat bagus untuk dibahas dan dikupas tajam, setajam SILET !!! (udah mirip infotainment aja...). Tapi ga usah tajem-tajem deh, kita liat aja topik ini dari sudut pandang secara umumnya aja. Apa yang gue liat dan gue denger selama ini, banyak sekali masyarakat di Indonesia terlalu mendewakan barang-barang yang diimpor dari negeri paman sam ini. Gue ga tau kenapa ya, tapi mungkin karena popularitas barang-barang dari Amerika yang terkenal dengan model-modelnya yang elegan dengan bahan-bahan yang berkualitas, menjadikan barang produksi Indonesia tersingkir. Bicara tentang model, berarti terikat dengan hal-hal yang berbau garmen atau baju-baju. Banyak sekali, ibu-ibu atau remaja-remaja putri (kebanyakan kalangan wanita, karena cowo biasanya kurang begitu peduli dengan penampilan, kecuali BoyBand) mereka akan bangga jika mereka memakai salah satu fashion item dari negeri paman sam tersebut. Tapi faktanya, barang-barang buatan Indonesia yang di ekspor ke Amerika, ternyata tidak kalah hebatnya. Kebanyakan warga Amerika, atau suku "Bule" ini sangat mengenal Indonesia dari Balinya. Kain Bali, batik Bali, barang-barang tersebut banyak sekali diminati oleh ibu-ibu arisan di Amerika (walaupun sebenernya gue ngga tau kalau di Amerika ada arisan atau ngga). Fashion item yang lainnya, sepatu contohnya, gue pernah nemuin di salah satu toko sepatu di sebuah mall besar di daerah rumah gue, gue nemu sepatu seharga $102 (kurang lebih Rp. 900.000 atau lebih) dan di boxnya tertulis "Made In Indonesia". Setelah melihat barang-barang tersebut, gue jadi mikir, kita seharusnya bisa lebih meningkatkan konsumsi pada barang dalam negeri ketimbang cape-cape, jauh-jauh, mahal-mahal beli barang dari luar negeri. Barang-barang Indonesia juga ngga jelek-jelek amat ko.

Mending juga makan nasi kuning... Mmm, Yummy !!!
Kebutuhan primer lainnya selain pakaian adalah makanan. Banyak juga masyarakat di Indonesia yang ngga puas sama makanan khas negaranya sendiri. Ketimbang makan T3 (Tahu, Tempe, Teri) banyak sekali masyarakat kita yang lebih memilih makan burger, pizza, spagetti (gue juga suka sih sebenernya, tapi karena disini gue membela produk bangsa, gue harus pura-pura ngga suka. Tapi jangan kasih tau pembaca). Terus sebenernya, banyak juga makanan bangsa barat ini yang disangkut-pautkan dengan ANJING (biasa aja baca anjingnya). Contoh, Hot-DOG, Corn-DOG, Chilli-DOG, dan DOG-DOG yang lainnya. Ini sebenernya apa? Ini makanan barat apa makanan orang BATAK? Please deh guys, lo mendingan makan urap, lalap, teri, tahu, tempe, dan sebagainya ketimbang makanan dari barat yang ngga konsisten. Katanya Hot-DOG, tapi ko isinya sosis sapi? Kenapa bukan Sosis anjing? Terus lagi, makanan-makanan diatas itu sering disebut "Junk Food" yang berarti "Makanan Sampah". Lo tega masukin sampah ke perut lo? Mendingan juga "Jang Food" atau "Makanan buat si uJang" yang T3 tadi (halah, apasih!?)

Satu hal lagi, dari toko-toko pengusaha bangsa Amerika yang ada di Indonesia. Gue baru tau sekarang, kenapa mereka meng-invest toko-toko ini di Indonesia. Seven-Eleven dan Circle K deh contohnya. Gue bingung, kenapa di Indonesia, mini-market Amerika ini sangat digemari oleh remaja-remaja dan biasanya rame banget dan asik buat tempat nongkrong. Sangat berbanding terbalik dengan apa yang gue liat di Amerika langsung. Yang namanya Seven-Eleven dan Circle K di Amerika, itu udah kaya Indomart dan Alfamart, sepiii banget... Ternyata mereka sendiri bisa dibilang terabaikan di Amerika. Mungkin kalau Alfamart sama Indomart buka cabang di Amerika, bisa sukses juga kali yaa (amiin...). Gue juga udah jarang liat yang namanya A&W (dibaca AW yang artinya American Warteg) di Amerika sendiri. Tapi kalau di Indonesia ko banyak dan laku banget ya? Mendingan makan di warteg-warteg biasa aja lah kalau judulnya sama-sama warteg.

Pesannya, cobalah kita mulai membuka pikiran kita, sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang baik dan menghargai serta mengkonsumsi produk-produk dalam negeri. Cobalah kita terapkan moto iklan MASPION, "Cintailah produk-produk INDONESIA", walaupun yang ngomong sebenernya orang Cina, tapi ngga apa-apa, mari kita mulai mengkonsumsi dan bangga akan produk dalam negeri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar